Minggu, 24 Februari 2013

Sombong!!

Sebaik apa sih kita? Sebagus apa sih kita? Sehebat apa sih kita? Sampai-sampai kita pantas untuk berlaku sombong? Padahal nih ya.. Tuhan sengaja ciptain kita sebagai manusia dengan ciri khas, yaitu memiliki kekurangan. NAH! THAT'S THE POINT! 

Menurut gue, Tuhan tuh sengaja menciptakan kita dengan tidak sempurna agar kita gak punya alasan untuk sombong. Tapi yaaa.. namanya manusia, kadang berbuat baik aja sombong, malah berbuat salah aja sombong. Suka lupa kan kalau kesombongan itu bagian dari kekurangan. So any other reason to be arrogant?

Gue sendiri gak terlepas dari kata "kesombongan". Gue akui, dalam sekian tahun hidup gue, gue pernah melakukannya. Bahkan kalau gue inget-inget dan intropeksi diri, kayaknya banyak kesombongan yang gue lakuin. Apalagi di masa-masa pembelajaran, masa remaja. Tapi gue bersyukur, di masa 20 tahun gue, gue dapat banyak pelajaran tentang kesombongan yang juga merupakan bagian dari 'nafsu'. Ya.. nafsu untuk menunjukkan diri hebat dan nafsu untuk merendahkan yang lainnya. Dari pelajaran yang gue dapet, gue coba bercermin dan rasanya malu ketika tahu betapa lo pernah melakukan kesombongan yang gak perlu lo lakuin. Thanks banget God, banyak peristiwa-peristiwa gak mudah yang sudah bikin gue sadar untuk bersikap lebih baik. 

LAGIAN NGAPAIN SIH SOMBONG?

Lo pinter?  oke.. 
Lo cerdas? bagus..
Lo aktif? keren..
Lo cantik/ganteng? wow..
Lo tajir? wew..
Lo master? menakjubkan..
Lo alim? membanggakan..

Tapi apa itu semua bisa menjadi alasan lo untuk memandang rendah orang lain? ENGGAK! SIAPA LO EMANG?? 
Menurut gue sih ya percuma aja punya poin itu semua atau salah satu di antaranya tapi akhirnya hanya membuat diri lo merendahkan orang lain. Siapa sih yang pantas lo rendahin?
Kita gak bisa samain
kehidupan setiap orang, karena setiap orang punya perjuangannya masing-masing.  Kalaupun lo hebat apa bisa jamin orang lain gak punya perjuangan sehebat lo atau bahkan lebih hebat?

LAGIAN NIH YAA...

Semua akan jadi percuma ketika lo sombong. 
Misalnya lo aktif, suka berbuat baik, menolong, suka berbagi dengan orang-orang kurang beruntung, tapi lo gembar-gembor ke mana-mana. Lo umumin tuh kegiatan amal lo tiap detik, tiap satu gerakan. Lo tanya deh lagi baik-baik hati lo, apakah niat tulus lo sudah mulai ternodai? #eyaaa bahasanya haha *oke fokus lagi*

Lo akan kehilangan respek orang-orang ketika lo sombong.
Misalnya lo adalah seorang yang jago dalam suatu bidang. Jago banget. Kemudian banyak orang kagum sama lo. Karir lo bagus, prestasi lo ada. Tapi sayangnya lo terbawa sama semua itu, dan bikin lo meng-underestimate-view orang lain. Bahkan orang mau nanya hal-hal dasar sama lo, lo anggap ngerepotin. Orang minta bantuan lo, lo abaikan dengan alasan "duh gue sibuk banget" sambil pasang MUKA ANTIPATI. Padahal dari setiap ilmu yang lo dapet lo wajib berbagi. Maka jadilah lo seperti kura-kura dalam tempurung mewah. Orang juga lama-lama akan unrespect dan yang paling menyakitkan adalah karena kesombongan itu bisa menyebabkan mata lo tertutup akan dunia yang lebih luas. Kan jleb banget ketika akhirnya lo tahu masih banyak orang-orang hebat di luar sana yang bahkan lebih oke dari lo.

Lo akan jatuh ketika lo sombong.
Sayang-sayang kan sebenernya ketika lo punya semua hal baik, tapi lo sombong. Karena mungkin lo akan terjerumus dalam situasi buruk dan kesombongan lo gak akan menolong apa-apa. Maksud gue adalah situasi buruk di mana lo sadar ternyata lo juga punya kekurangan atau situasi buruk ketika lo kehilangan hal-hal yang lo banggakan. Bagus sih kalau itu jadi pelajaran. Tapi kalau itu justru membuat lo terpuruk jatoh nyusruk nyungsep?? *calling ambulance*

JADI SETELAH GUE MERANGKUM SEMUA PELAJARAN YANG GUE DAPAT BELAKANGAN INI TENTANG MENYIKAPI KESOMBONGAN

Gue dapat beberapa trik:


  1. Lebih baik tidak memandang orang lebih rendah dari kita. Karena kita tidak punya otoritas untuk melakukan itu. Alasannya, pertama kita jelas bukan Tuhan YME. Kedua, kita gak pernah bisa jamin kapan kita akan mengalami masa-masa buruk.
  2. Berusahalah menanamkan sikap peduli. Hidup kita isinya bukan hanya tentang diri kita. Tapi juga tentang orang-orang di sekitar kita. Orang-orang di masa lalu, masa kini, dan masa depan kita.
  3. Berupayalah untuk bersikap sederhana. Karena kesederhanaan membuat kita indah pada waktunya. Kan malu ketika lo udah koar-koar sama orang, ternyata orang itu lebih hebat dari lo. 
  4. Bersikeraslah untuk tidak mencaci, menggunjingkan,  dan mencela kekurangan atau keburukan-keburukan orang lain. Karena mungkin kita atau orang dekat kita juga pernah atau akan mengalaminya. DI POIN INI SANGAT BERGUNA PEPATAH "DIAM ADALAH EMAS".
  5. Belajarlah untuk memaafkan dan bersikap tulus atau ikhlas. Gak mudah emang, itu sebabnya gue bilang "belajarlah".
  6. Cobalah banyak-banyak tersenyum (pada tempatnya). Sehat, ibadah dan enak dilihat!

Semua poin di atas memang gak mudah untuk dijalani. Gue pun akui gak mudah untuk menjalaninya, ya kembali lagi ke ciri gue sebagai manusia, pasti ada aja kekurangan. Tapi setidaknya gue berusaha mencoba sekeras mungkin. Sering-sering intropeksi diri cukup membantu gue dalam mencoba. Karena dari intropeksi gue bisa tahu kekurangan gue. Gue juga bisa bersikap lebih wise untuk menyadari kesalahan gue dan apakah gue pernah berbuat salah sama seseorang. Sehingga sebisa mungkin gue segera minta maaf dan perbaiki sikap.

Guys, artikel kecil ini bukan untuk menggurui. Karena gue sendiri akui gue masih belajar. SUSAH EMANG APALAGI BUAT ANAK MUDA KAYAK GUE YANG MASIH SUKA KHILAF. 
Tapi guys, menurut gue kita gak perlu malu untuk berubah ke arah lebih baik. Meskipun kayaknya bicara soal kesombongan adalah hal yang "naif", tapi faktanya emang itu sering nyelip-nyelip kayak daki di tingkahlaku kita. Hehehe

Kita gak perlu berubah 180 derajat jadi orang yang sempurna. Tapi seenggaknya kita cukup bersikap sadar untuk kerendahan-hati kita. GAK ADA ALASAN UNTUK MEMANDANG BURUK ORANG LAIN, KARENA KITA GAK PERNAH TAHU BAGAIMANA PERJUANGAN MEREKA, BAGAIMANA PERJALANAN HIDUP MEREKA.

Begitupun dalam perjuangan hidup menggapai impian. Gak perlu kita merendahkan sikap orang lain dalam menggapai mimpinya. Gak perlu juga kita mencerca orang yang belum bisa menggapai mimpinya. Karena mungkin mereka punya alasan yang bahkan kita sendiri gak sanggup menghadapinya.
Gak perlu kita merasa hebat sendiri dengan upaya-upaya yang kita lakuin. Mungkin kita mampu berupaya maksimal menggapai mimpi karena kita tercukupi. Tapi di lain sisi ada orang yang jauh lebih sulit untuk mencukupi hal-hal yang ia butuhkan dalam mencapai mimpinya, yang perlu banyak pertimbangan untuk mementingkan keinginannya, tapi mereka tetap berusaha. 
Orang yang berupaya menggapai mimpinya dalam kecukupannya itu hebat. Orang yang berupaya menggapai mimpinya dalam kekurangannya itu luar biasa!
Yaaa itulah tadi sedikit hal yang mungkin bisa berguna. Sekali lagi gue sendiri masih dalam proses belajar. Yaaa namanya manusia yaa..  Tapi seenggaknya gue berusaha! Kalia juga yaa!! S.E.M.A.N.G.A.T !! :)


*oh ya kalau kalian ketemu gue di jalan, gue gak pake kacamata, dan gue gak nyapa, itu bukan karena sengaja ya, tapi karena mata gue minus. Heheh jadi gue akan lebih berterimakasih kalau kalian bersedia tanpa sungkan menyapa gue lebih dulu :)



Rumah Nenek,

Februari 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terdepan