Ketika kita berpapas atau berdekat. Tetiba seperti ada waktu lebih yang sengaja datang pada dimensi antara kau dan aku. Ada yang ingin aku cari dari ketenangan wajahmu. Ketenangan yang abuabu.
Ketika mereka berbicara asing tentangmu, aku seperti telah paham bahwa bukan itu dirimu. Hanya ada yang tak bisa mereka tahu. Karena kau selaiknya rahasia semesta. Dingin dan sendu, namun tampak sungguh syahdu.
Maka aku menikmati mengamati setiap titik ubah parasmu. Setiap senyum yang kaupahat dengan anggun dan rimbun. Setiap gerak yang tubuhmu mainkan secara perlahan, seperti biasanya: begitu tenang.
Maka, sempurnalah di pandangan siapapun engkau tak sama. Berbeda, dan keberbedaan itulah yang membuat aku bertanya-tanya. Bahkan sejak lalu, awal aku menangkap parasmu.
Di bawah tenda, saat kautanya harga bukubuku padaku. Bertahun lalu.
Kala sekelibat memoriku mencermin dirimu, selekas itu pula pertanyaan yang sama, lagi terbawa:
Bagaimanakah semesta yang kausimpan itu?
Rawa, 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar