Terhempas roh ke luar pintu2 penghabisan.
Mulai bertarung saat seonggok daging bertulang jatuh beristirahat.
Para roh masih menari pedih, melayang layang di langit seberang, membirukan wajah yang mata batinnya menyala.
Roh bertarung, memperebutkan tiket pulang, tiket masuk kembali pintu penghabisan.
Bagai judi memperebutkan gerbang perbatasan.
Dan tentang kemenangan, 'subuh ini milik siapa'?
Kemudian sejak paginya ada keluarga yang menangis pedih, karena satu roh kalah tak kembali
(Dinda Hn. Terinspirasi oleh 'Larung')
Jakarta, Juni 2010.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar