Pesta tentang cinta itu palsu!
Sang tokoh utama berlari keluar dari pesta yang hanya sunyi ia dapati.
Anjing-anjing kecil bergongong menggunjing dalam lolong-lolong panjang. Menceritakan tentang ia dan pesta yang tak usai.
Kehilangan – sudah menjadi plot utama. Alurnya selalu mengalir deras bagai arus sungai yang diburu angin.
Tokoh utama lelah, ia berontak, ia ingin keluar dari cerita sang penulis.
Ia mempreteli tiap-tiap plot yang digariskan. Ia belokkan alur-alur yang lurus, bahkan ia patahkan garis-garis pondasi cerita. Tokoh utama berontak dari alamnya – alam cerita yang dibuat oleh sang penulis kisah.
Malaikat-malaikat yang tengah tumbuh dewasa terbengong-bengong dibuatnya. Mengamati tokoh utama yang terus saja berlari tanpah arah. Menembus portal-portal kisah yang semestinya.
Pesta tentang cinta selalu saja tidak berakhir indah baginya, sang tokoh utama.Ia muak.. terakhir kali dua cintanya hilang – gadis-gadisnya hilang dan terbang meninggalkan penyalahan.
Susah payah ia merangkai keping demi keping rasa takjub , namun dua cintanya ternyata lemah – hanya bisa datang lalu pergi ketika kecewa.
fiksi.kompasiana.com |
Gadis-gadisnya menjadi basi – hanya bumbu yang ditambahkan oleh sang penulis yang harum menyengat lalu basi dalam waktu singkat – basi yang menyengat.
Demi kebaikan katanya – tokoh utama mencoba melakukannya.
Tapi kini ia di luar kendali.
Gadis-gadis basi adalah basi yang sebenarnya ia inginkan namun ia abaikan.
Gadis-gadis basi itu sudah lama basi baginya, bahkan ketika sang penulis menyajikannya sebagai harum yang menggoda. Lalu mau diapakan?
Toh pesta tentang cinta, akhirnya telah tokoh utama ketahui - tiada seorang pun merdeka dalam pesta itu.
Tapi ia kecewa. Gadis-gadis basi bisa matang kembali di pesta lainnya, sedangkan ini pestanya, ia yang utama.
Maka tak ada pesta lagi setelahnya, tak ada lagi pesta bersama gadis-gadis basi – basi bahkan sebelum ia cicipi-.
Yang terjadi ialah, ia tahu bahwa yang utama itu hanya akan membereskan pesta tentang cinta (yang palsu) ini. Yang utama itu dia.
Maka ia berontak.. ia tidak ingin berakhir sendiri. Ia memacu kakinya yang kuat dan seolah
semakin kuat ketika ia gunakan untuk berlari.
Ia berlari begitu kencang. Bulu-bulu kakinya sampai berterbangan.
Ia berlari melawan plot yang semestinya, sangat kencang, sampai ia tidak sedikitpun merasa sakit menabrak angin.
Semakin kencang, kencang, dan kencang.. hingga angin pun memilih untuk bersahabat dengannya.. angin menerbangkannya, tinggi .. tinggi sekali..
http://1.bp.blogspot.com/ |
Menenggelamkannya dalam ketinggian, ia kini lepas.. peta cerita itu ia ludahi..
Ia melambai pada gadis-gadisnya yang basi.. yang sedang sibuk dengan pestanya yang baru..
Ah.. ia tidak perduli.
Ia mencari awan , berusaha menggenggamnya, ia bermain dengan angin – terbang dengan sayapnya yang ia ciptakan sendiri.
Ia terbang menembus siluet-siluet mega yang legam menggoda.
Terbang lepas.. Mencari titik dimana ia akan terjun kembali.
Ia berusaha membakar lukanya dalam tinggi.
Luka yang tidak ia kenali.
Hn - April 2011